Studi Spasial Penyebaran Vektor Pada Lingkungan Penderita Malaria Di Kota Bitung
Keywords:
Spasial, Penderita Malaria, Lingkungan Breeding PlacesAbstract
Malaria adalah penyakit kronis dan akut yang disebabkan oleh protozoa dari jenis Plasmodium. Secara alami, Plasmodium sp. ditularkan kepada manusia oleh vektor nyamuk betina dari jenis Anopheles sp. Berdasarkan data Profil Kesehatan Kota Bitung tahun 2015, jumlah temuan penderita dengan gejala malaria dalam kurun waktu tahun 2014-2015 mencapai 5071 kasus dan 569 yang terkonfirmasi positif dengan ditemukan infeksi P. falciparum 81%, P. vivax 15%, dan Campuran 4%. Secara umum kondisi geografis Kota Bitung memiliki dataran dengan sedikit berbukit, terdapat muara-muara sungai, rawa dan pada musim kemarau ditemukan kobakan air bekas galian pasir. Dilihat dari kondisi geografis Kota Bitung sangat dimungkinkan untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp. Penelitian ini bertujuan untuk menspasialkan/memetakan penyebaran kejadian malaria, lokasi dan kondisi lingkungan fisik dan kimia breeding places vektor malaria di lingkungan penderita Malaria Di Kota Bitung. Populasi penelitian adalah Penderita malaria di Kota Bitung pada bulan April sampai bulan Oktober tahun 2016. Sampel ditentukan secara Accidental Sampling yaitu Penderita malaria pada bulan April sampai bulan Agustus yang datang memeriksakan diri pada di Puskesmas dan RS yang ada di Kota Bitung yang berjumlah 30 penderita. Hasil penelitian menunjukkan penyebaran kejadian malaria dan breeding places vektor malaria Di Kota Bitung Tahun 2016 terspasialkan, kondisi lingkungan fisik (Suhu dan kelembaban) pada breeding places Anopheles sp. di daerah pemukiman penderita malaria adalah Suhu 24,20C -28,60C, kelembaban 78%- 87%, Kondisi lingkungan kimia (pH dan salinitas) pada habitat Anopheles sp. di daerah pemukiman penderita malaria di Di Kota Bitung adalah pH berada di kisaran 6,3-7,9 dan salinitas 0-14 ‰, Jenis breeding places terdiri dari sawah, sungai, rawa-rawa dan tambak. Disarankan bagi masyarakat agar supaya memperhatikan dan meningkatkan kesadaran akan hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya malaria dan melakukan kegiatan pencegahan malaria seperti pembersihan lingkungan secara rutin minimal 1 minggu sekali.