Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Kadar TGF-β1 Jaringan Paru Mencit (Mus musculus) Balb/c Terpajan Partikel Silika
Keywords:
Kelor, Moringa oleifera, Mus musculus, Silika, TGF-β1Abstract
Debu yang mengandung partikel silika dapat menyebabkan kerusakan paru. Daun kelor mengandung berbagai senyawa yang berpotensi dalam pencegahan penyakit. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh eksrak daun kelor terhadap kadar TGF-β1 jaringan paru mencit terpajan partikel silika. Jenis penelitian adalah eksperimen murni dengan rancangan randomized post test only control group design. Variabel bebas adalah pajanan partikel silika dan pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera). Variabel terikat adalah kadar TGF-β1. Sebanyak 30 ekor mencit dibagi 5 kelompok. Kelompok K0 kontrol negatif, K1 kontrol positif, P1 diberi ekstrak daun kelor dosis 2 mg/20g BB, P2 diberi ekstrak daun kelor dosis 5 mg/20g BB dan P3 diberi ekstrak daun kelor dosis 8 mg/20g BB. Pemberian ekstrak diberikan 10 hari sebelum dipajan silika sampai 90 hari setelah dipajan silika. Pemberian partikel silika melalui intratrakeal. Pemeriksaan kadar TGF-β1 menggunakan metode ELISA. Analisis statistik menggunakan One Way ANOVA (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar TGF-β1(pg/ml) jaringan paru mencit pada kelompok kontrol negatif 2.144,78±741,55; kelompok kontrol positif 1.898,06 ±338,55; kelompok P1 yaitu 2.554,54 ±749,34; kelompok P2 yaitu 2.317,70 ±737,16; kelompok P3 yatu 1.814,36 ±797,02 (P3). Analisis statistik One Way ANOVA diperoleh nilai p-value 0,36 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar TGF-β1 pada kontrol positif lebih rendah dari kontrol negatif, sedangkan kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun kelor dosis 2 mg/ 20 g BB dan 5 mg / 20 g BB lebih tinggi dibandingkan kontrol positif.