Deteksi Virus Cikungunya Pada Nyamuk Aedes sp. Di Daerah Endemis Demam Berdarah Kota Kupang
Keywords:
Deteksi, Virus Chikungunya, Endemis, Demam BerdarahAbstract
Demam chikungunya merupakan penyakit gejala utama demam mendadak, nyeri pada persendian, terutama pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang, serta ruam pada kulit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypti. Laporan kasus DBD Kota Kupang memberikan indikasi bahwa Kota Kupang berpotensi dalam penyebaran demam chikungunya.Penelitian ini bertujuan diketahuinya gambaran angka infeksi virus chikungunya pada nyamuk Aedes sp. di daerah endemis DBD Kota Kupang ! Penelitian ini merupakan penelitian Analitik menggunakan metode observasional. Populasi penelitian ini yaitu nyamuk Aedes sp yang berasal dari Kota Kupang. Sampel penelitian sebanyak 60 sampel nyamuk dari Kelurahan Sikumana, Bakunase, Pasir Panjang, Lasiana, Fatululi, Maulafa. Hasil penelitian menunjukan kepadatan jentik tertinggi di Kelurahan Sikumana sebesar 8.5 butir/perangkap. Kepadatan terendah di kelurahan Bakunase yaitu 3.5 butir telur setiap perangkap dengan rerata 5.2 butir/ovitrap. Rerata kepadatan jentik Aedes sp. berdasarkan house indeks terbesar di kelurahan Sikumana dan Tuak Daum Merah sebesar 55%, terkecil di kelurahan Lasiana sebesar 30% dan rerata sebesar 45.8%. Rerata kepadatan jentik berdasarkan Countainer Indeks terbesar di kelurahan Tuak Daun Merah sebesar 50%, serta terkecil di kelurahan Lasiana sebesar 28,6% dengan rerata CI sebesar 37.3%. Rerata kepadatan jentik pada kontener tertinggi kelurahan Lasiana yaitu 98.5 ekor/kontener dan terendah di kelurahan pasir panjang yaitu 19.8 ekor/kontener dan rerata 64.0 ekor/kontener. Hasil Analisa Laboratorium terhadap 120 sampel telur yang dibiakan menjadi nyamuk dewasa menggunakan RTPCR disimpulkan bahwa 100% sampel negatif virus Chikungunya. Disarankan agar dilakukan deteksi dini virus chikungunnya melalui pemeriksaan darah, pengendalian secara terpadu dan komprehensif terhadap nyamuk, serta uji laboratorium (RTPCR) terhadap nyamuk dewasa.