Analisis Risiko penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Kupang

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Kota Kupang (2014 – 2016), menunjukkan jumlah kasus yang meningkat pada tiga tahun terakhir yaitu, pada tahun 2014 terdapat 102 kasus dengan case fatality rate (CFR 0%), tahun 2015 terdapat 239 kasus dengan 3 korban yang meninggal (CFR 1,25%) dan pada tahun 2016 terdapat 385 kasus (CFR 0%). Kasus Demam Berdarah Dengue pada tahun 2016 menujukkan Kecamatan Kota Raja menempati posisi teratas dengan jumlah 67 kasus, dan yang terendah Kecamatan Kota Lama dengan 6 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko penularan penyakit demam berdarah dengue di Kota Kupang. Penelitian ini merupakan observasional deskriptif. Sampel untuk penelitian kepadatan jentik Aedes aegypti yang digunakan adalah 100 rumah di sekitar rumah penderita DBD di Kelurahan Bonipoi Kecamatan Kota Lama dan 100 rumah di Kelurahan Air Nona Kecamatan Kota Raja. Data dikumpulkan dengan observasi menggunakan lembar observasi jentik Aedes. Metode analisis data dilakukan secara deskriptif dengan penyajian data menggunakan tabel, grafik dan gambar. Hasil penelitian menujukkan Conteiner Index sebesar 26.3% dan angka bebas jentik (ABJ) sebesar 53%. Sedangkan di Kecamtan Kota Raja, Conteiner Index sebesar 22.7% dan ABJ sebesar 68 %. Kasus DBD di Kota Kupang pada lima tahun (2012 – 2016) muncul hampir pada setiap bulan namun kasus mulai meningkat pada bulan Desember (73 kasus) dan puncaknya terjadi pada bulan Februari (749 kasus). Penderita DBD yang meninggal terjadi pada bulan Desember (1 orang), Januari (6 orang), Februari (5 orang), Maret (2 orang). Saran bagi tenaga pengelola program DBD agar melakukan penyuluhan dan melakukan PSN secara rutin minimal sebulan sekali dalam upaya memotivasi dan membudayakan masyarakat  dalam PSN-DBD.