Evaluasi Pelaksanaan Penegakan diagnosis TBC paru berdasarkan ISTC 2009 di Puskesmas Wilayah Kota Kupang
Keywords:
Diagnosis, TBC, ISTCAbstract
WHO tahun 1993 menyatakan bahwa TBC merupakan kedaruratan global bagi kemanusiaan, dimana Indonesia merupakan negara ke-3 dengan jumlah kasus TBC terbanyak setelah Cina dan India. Banyak kemajuan telah dicapai dalam perluasan program pengendalian TB nasional, namun penatalaksanaan TBC di sebagian besar rumah sakit dan praktik swasta belum sesuai dengan strategi DOTS dengan penerapan standar pelayanan berdasar International Standards for Tuberculosis Care(ISTC) yang direkomendasikan oleh WHO tahun 2009. Penelitian ini adalah penelitian deskripsi untuk mengukur sejauh mana kesesuaian pelaksanaan penegakan diagnosis TBC paru berdasarkan ISTC 2009 di Puskesmas Wilayah Kota Kupang. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh pengola program di setiap Puskesmas. Hasil : pelaksanaan standar diagnosis TBC telah dilaksanakan dengan baik hampir diseluruh Puskesmas, kecuali ada sebagian kecil Puskesmas yang tidak selalu melaksanakan pemeriksaan dahak mikrobiologis pada pasien dengan hasil rontgen positif. Selain itu terdapat ketidaksesuaian pelaksanaan diagnosis TBC pada anak pada sebagian Puskesmas (50%) yang hanya memakai skoring TB anak untuk diagnosis TBC. Sedangkan ada puskesmas yang hanya memakai hapus dahak dalam menegakan diagnosis TBC pada anak (20%). Saran: perlu dilakukan peninjauan kembali tentang pelaksanaan diagnosis TBC pada anak, untuk dilakukan penyesuaian dengan ISTC 2009.