Kondisi Fisik Rumah Penderita Ispa Di Desa Niukbaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang Tahun 2018
Keywords:
Kondisi Fisik Rumah, Penyakit ISPA.Abstract
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi penyakit yang menyerang pada balita, anak-anak, maupun orang dewasa yang terjadi di saluran napas dan kebanyakan merupakan infeksi virus. Sanitasi rumah dan lingkungan erat kaitannya dengan angka kejadian penyakit menular, terutama ISPA seperti kondisi fisik rumah, kebersihan rumah, kepadatan penghuni dan pencemaran udara dalam rumah, ventilasi, suhu, dan pencahayaan. Data dari desa Niukbaun terdapat 382 rumah dengan 54 jenis rumah darurat, 185 jenis rumah semi permanen dan 143 jenis rumah permanen. Desa Niukbaun merupakan salah satu dari tujuh (7) desa dengan angka penyakit ISPA terbanyak. Tahun 2016 sebanyak 170 kasus ISPA, dan tahun 2017 sebanyak 80 kasus. Pada bulan Januari – Juni tahun 2018 sebanyak 38 kasus ISPA.. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui kondisi fisik rumah penderita ISPA di Desa Niukbaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang Tahun 2018.
Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional study. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2018 di Desa Niukbaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang. Populasi dalam penelitian yaitu 22 rumah penderita ISPA dengan sampel adalah total dari populasi. Variabel dalam penelitian ini adalah kondisi lantai rumah, suhu dan kelembaban ruangan rumah, kepadatan hunian rumah, dan luas ventilasi rumah.
Hasil penelitian kondisi fisik rumah penderita ISPA, variabel jenis dan kondisi lantai memenuhi syarat 7 rumah (32%), dan tidak memenuhi syarat 15 rumah (68%). Variabel suhu 22 rumah (100%) memenuhi syarat, variabel kelembaban 7 rumah (32%) memenuhi syarat, dan 15 rumah (68%) tidak memenuhi syarat. Variabel kepadatan hunian kamar tidur penderita, 14 rumah (67%) memenuhi syarat, 8 rumah (36%) tidak memenuhi syarat. Variabel pencahayaan 4 rumah (18%) memenuhi syarat, 18 rumah (82%) tidak memenuhi syarat dan variabel ventilasi rumah, 21 rumah (95%) memenuhi syarat, 1 rumah (5%) tidak memenuhi syarat.
Hasil penelitian dapat disimpulkan variabel jenis dan kondisi lantai memenuhi syarat 7 rumah (32%), suhu ruangan 22 rumah (100%) memenuhi syarat, kelembaban 7 rumah (32%) memenuhhi syarat, kepadatan hunian 14 rumah (67%) memenuhi syarat, pencahayaan 4 rumah (18%) memenuhi syarat, dan ventilasi 21 rumah (95%) memenuhi syarat. Sebaiknya lantai rumah tidak terbuat dari tanah, lantai yang terbuat dari semen juga harus selalu dibersihkan. Masyarakat sebaiknya membuka jendela, agar kelembaban ruangan rumah menjadi optimum serta menyediakan ventilasi buatan.