Pemanfaatan Ekstrak Biji Kelor Untuk Menurunkan Kandungan BOD, TSS dan Kekeruhan Dalam Limbah Cair Rumah Tangga
Keywords:
ekstrak biji kelor, variasi dosis, kekeruhan, BOD, TSSAbstract
Data Dinkes Kota Kupang Tahun 2018, bahwa hampir 80% warga Kota tidak memeliki SPAL dan peresapan kondisi ini memicu pencemaran air limbah Rumah Tangga secara besar-besaran. Disisi lain Kupang memeliki memeliki tanaman kelor. Biji kelor memiliki kandungan ion positif bersipat koogulan mampu menarik partikel-partikel koloid bermuatan negatif pada air limbah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efesiensi penurunan Kekeruhan, BOD dan TSS pada air limbah oleh ekstrak biki kelor. Penelitian ini berupa eksperimen skala laboratorium dengan rancangan One Groups Pretest-Posttest. Variabel dalam penelitian ini adalah Variasi Dosis dan Efektivitas Pengolahan. Obyek penelitian berupa air limbah rumah tangga di ambil secara acak, sesuai dengan kebutuhan sebanyak 20 liter. Pengulangan sebanyak 3 kali untuk parameter yang di periksa yaitu kekeruhan dengan metode Turbidimeter BOD metode titrasi, TSS metode tetrimetri. Dosis ektrak biji kelor yang digunakan adalah 10 mg/L, 20 mg/L, 30 mg/L, 40 mg/L, 50 mg/L. Data hasil penelitian dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dosis 10mg/L mempinyai efektivitas lebih baik disbanding Efesiensi penurunan Kekeruhan sebanyak 61,1%, penurunan BOD sebesar 77,5% dan penurunana TSS sebesar 64,1%. Masyarakat disarankan untuk memanfaatkan bubuk biji kelor untuk mengolah air limbah rumah tangga.